Hal kecil yang disebut cinta (part 1)

seperti biasa aku berlari menuju jendela kamarku dan membuat teman-teman ku bertanya apa yang aku lakukan di sana. Seperti biasa aku menanti-menanti suara itu dan suara itu pun muncul dan orang yang aku tunggu-tunggu itu pun tiba. Dari jauh ku melihatnya seperti sesak didada dan tidak tahu mengapa saat ku dekat dengannya rasa yang sama pun muncul juga, apakah ini yang disebut cinta?. Saat itu aku terkejut dari hayalanku tentangnya karna teman-temanku mengagetkanku. Teman-temanku curiga terhadapku dan mereka langsung menengok ke luar jendela karna penasaran apa yang ku lihat di luar sana. Saat mereka melihat ke luar jendela untung saja dia sudah pergi dan akupun tenang karna teman-temanku tidak melihatnya.


Siang ini terasa sangat panas sekali, matahari yang bersinar 90 derajat tepat di atas kepalaku sangat membuat tenggorokan ini sangat kering. Saat itu aku putuskan berlari menuju kantin dan membeli 1 minuman kaleng tapi tanpa di sengaja ada insiden kecil saat aku membeli minuman tersebut, ada senior yang menyelak antrian dan mengambil jatah minuman ku disitu aku sangat kesal dan marah tapi apa daya mereka adalah senior jadi aku tidak bisa berbuat apa-apa. Tapi tanpa disengaja insiden ini dilihat oleh dia dan dia menolong ku dan mengambilkan minuman yang baru dan lebih enak untukku. Disitu aku hanya termenung dan menggumam, betapa baiknya dia dan betapa perhatiannya dia andaikan dia tau perassanku sebenarnya terhadapnya?. Bel pulang sekolah pun berbunyi dan seluruh siswa dan siswi pulang semua tapi kecuali aku karena kau dapat kabar dari teman-temanku bahwa senior yang mengambil minumanku tidak terima dan berniat untuk berkelahi dengan dia. saat aku sampai di tempat lokasi kejadian pertikaian tersebut sudah usai dan tidak ada satupun orang yang aku lihat disana tapi ada sesuatu benda yang membuat mata ku tersorot tajam yaitu sebuah kancing. Saat sampai di rumah aku langsung berlari kekamar dan aku menatap kancing yang ku temukan tadi aku termenung apakah itu kancing miliknya? aku mengulangg-ulanginya sampai aku tertidur denag pulasnya.


Pagi yang cerah aku dan teman-teman ku seperti biasa berkumpul di rumah ku setiap saat setelah pulang sekolah. Saat itu salah satu temanku ada yang membawa sebuah novel yang berjudul "7 Metode Cinta". Awalnya teman-temanku menawarkannya pada ku tapi aku tidak tertarik denagn hal seperti itu, teman ku membujukku terus menerus dan samapai mereka kehabisan akal. Mereka memutuskan untuk membaca novel tersebut dan meninggalkan ku di meja belajar. Mereka memperaktekkan satu demi satu kata yang ada di novel tersebut di depanku, lama-lama aku jadi penasaran "apa sih yang membuat mereka semua sebegitu hebohnya?". Siang menjelang sore, teman-temanku sudah pulang kerumah masing-masing tapi saat aku membereskan tempat belajar tanpa sengaja aku menemukan sebuah buku bersampul merah muda yang tidak asing bagiku yaitu "7 Metode Cinta" aku langsung membawa buku itu kekamar dan saat dikamar aku mulai membacanya ternyata novel ini memang seru dan menambah motivasi ku untuk mendapatkan dia.


Bel pulangpun berbunyi dan aku buru-buru keluar kelas dan berlari ke tempat parkir untuk memberikan sekotak coklat ini untuk dia , aku menaruh kotak coklat itu di atas sepeda motornya. Tapi, saat dia sudah datang dan mengambil kotak coklat itu ternyata isi coklat itu sudah meleleh dan aku disitu hanya meratapi nasib saja yang sudah menjadi bubur aku baru menyadari kalau iklim di negaraku itu adalah iklim tropis. Hari demi hari aku lalui dan tidak satupun metode tersebut yang berhasil sampai akhirnya hanya tinggal 1 metode lagi. Saat itu aku mulai gelisah dan sedih karena aku sudah capek-capek membaca tapi belum ada satupun metode yang berhasil semuanya gagal total.


Suatu ketika di sekolah ada sebuah pentas seni, aku tertarik ingin ikut itu. Aku putuskan untuk ikut pentas drama yang berjudul "snow white". Setiap pulang sekolah aku berlatih-berlatih dan berlatih sampai aku sudah lupa akan tentang dia. Saat gladiresik berjalan kami berfoto bersama ternyata orang yang memfoto kami itu adalah dia orang yang aku suka, hati ini tersa mau copot dan detak jantungku semakin berdebar-debar nafasku sesak dan tak tau mau berbuat apa. Saat gladiresik aku sang putri pura-pura pingsan karena sang putri ingin di cium oleh sang pangeran, saat membayangkan itu aku membayangkan andai saja yang menjadi pangeran itu si dia betapa senangnya hati ini. Aku terus-menerus menggurau tentang dia dan tanpa sada ake mendengar suara dia seolah berada di depanku suara itu makin lama semakin mendekat dan saat ku buka mata ini aku melihat muka dia tepat berada 2 jengkal berada di depan muka ku aku lanngsung terbangun dan terkejut. Saat aku bangun tanpa sadar aku tersandung dan aku hampir jatuh dari atas panggung dan dengan sepontan dia menarikku dan memegang erat tanganku saat itu dunia serasa berheti berputar dan dunia serasa milik aku dan dia saja dan tak lama kemudian dia menarikku dengan kencang dan memelukku lalu dia berbisik ke telingaku "apa kau baik-baik saja?" aku hanya tersipu malu saat itu dan tak tau harus berbuat apa.


To Be Continue...

Share this:

CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment