Pertemuan Pertama dan Terakhir
Rayan menerima telepon dari Jazz,teman sekolahnya. Jazz
merencanakan reunian dari kelas mereka saja. Ketika mereka
bercakap-cakap di telepon, adegan berubah menjadi memori Rayan saat
tahun akhir di sekolahnya. Saat dia bertemu dengan cinta pertamanya, yaitu Jingga.
Hari pertama, tahun terakhir disekolahnya, Rayan sedang menunggu bus dan melihat
seorang wanita jatuh. Dia membantu wanita tersebut dan naik bus ke
sekolah. Mereka mempunyai teman sekelas baru, Lee dan Jingga. Jingga
telat ke sekolah tapi dimaklumi karena dia baru di sekolah itu. Dia
duduk di sebelah Jazz dan didepannya Kanda, yang nantinya akan berteman
dengannya.
Pada awalnya Rayan dan teman-temannya mengejek dia (Jingga) karena
dia pendiam. Dia (Rayan) berteman dengan Lee yang menyelamatkannya dari
Kong,yang hampir membunuhnya. Lee menjadi dekat dengan Grupnya Rayan, dan
akrab satu sama lain.
Jingga membenci Rayan karena diperolok apalagi mereka pasangan dansa.
Hingga, Jingga masuk ke dalam bus, mereka memperoloknya karena membantu
wanita bisu.
Sejak saat itu Rayan menguntit Jingga untuk mengetahui dimana ia
tinggal. Dia meminta maaf kepada Jingga, tetapi Jingga tak mau berbicara
dengannya. Grupnya Rayan bersama dengan Jazz dan Kanda meminta ibu Jingga
untuk membujuknya, bergabung ke dalam proyek mereka. Mereka pergi ke
desa dan membantu mendidik anak-anak dengan memberi buku catatan dan
lainnya. Pada malam api unggun, Rayan mengungkapkan isi hatinya dengan
menceritakan bunga yang dia paling disukai dan bunga kedua yang
disukainya yang ia sebut Jingga. Dirinya ingin menjadi sisi terang bagi Jingga .
Teman Jingga dan Grupnya Rayan menjadi dekat dan membantu memperbaiki
rumah Jingga. Jingga pergi bersama ke sebuah resort dan klub skate.
Hingga, Jingga dan Rayan mencintai satu sama lain. Lee dibunuh oleh
Kong, yang membuat mereka sedih. Rayan memberikan kertas ke Jingga
untuk menandatangani buku persahabatan mereka.
Dia (Jingga) pulang ke rumah dan baru tahu kalau dia harus pindah ke
desa. Pada hari ujian akhir,Jingga berbohong kepada Rayan bahwa dia
harus pergi ke desa selama beberapa hari. Setelah menyelesaikan ujian,
dia meninggalkan sebuah catatan kepada Rayan bahwa mereka akan
berbicara saat hari kelulusan.
Sebelum kelulusan, ayah Rayan dipindahtugaskan sehingga mereka harus
pindah. Pada hari kelulusan, Rayan memutuskan untuk menunggu Jingga
tapi berubah pikiran karena temannya. Dia main dan tertidur dirumah temannya hingga sore. Dia
terbangun, dan mencari Jingga di sekolah dan di rumah Jingga. Berakhir
di taman, dia menunggunya hingga turun hujan.
Setelah kenang-kenangan itu, temannya berkata padanya saat reuni jika Jingga ingin melihatnya, maka ia akan datang. Dia harus pergi ke desa dan bertemu dengan ibu Jingga. Jingga dan Rayan kembali bertemu tapi Jingga sakit dan mereka berbicara sepanjang malam. Dini hari, Jingga meninggal sambil mendengarkan perkataan Rayan.
Ibu Jingga memberi sesuatu kepadanya, yang ingin diberikan Jingga kepada Rayan. Rayan membaca catatannya dan menemukan hari dimana ia pindah, dimana Rayan adalah orang yang paling penting dalam hidupnya. Dia baru mengetahui bahwa ibu Jingga yang membantunya pada hari itu. Bunga Marigold yang dia berikan kepada ibu Jingga, selalu disimpan Jingga dan menjadi alasan mengapa ia menyukai bunga Marigold.
Dia mengetahui bahwa Jingga menepati janjinya untuk berbicara dengannya di hari kelulusan namun akhirnya mencari dirinya di taman dan di rumah. Jingga takut tidak bisa mengucapkan selamat tinggal kepadanya. Dia mencoba kembali ke sekolah tetapi gagal.
0 comments:
Post a Comment