Karl Marx (Resume Singkat)
Karl Heinrich Marx lahir di Trier, Jerman, 5 Mei 1818 meninggal di London,
14 Maret 1883 pada umur 64 tahun. Ia adalah
seorang filsuf, pakar ekonomi politik dan teori kemasyarakatan dari Prusia.
Salah satu teori nya yaitu tentang
teori kelas sosial dan konflik. Konflik merupakan pertentangan antara kelas
borjuis melawan kelas proletar yang memperebutkan sumber-sumber ekonomi atau
alat-alat produksi. Kelas sosial menurut Karl Marx yaitu masyarakat pada abad
ke-19 di Eropa, terbagi menjadi 2 kelas sosial yaitu :
1. 1.
Borjuis
: pada jaman kolonialisme kaum pemilik modal yaitu mereka yang memiliki
alat-alat kerja/produksi misalnya pabrik, mesin, dan tanah. Tetapi pada jaman
modern, kaum borjuis adalah mereka yang memiliki knowledge/keahlian khusus.
2. 2.
Proletar
: kaum pekerja miskin.Dalam sistem produksi kapitalis kedua kelas tersebut
saling ketergantungan namun tidak seimbang. Kelas proletar tidak dapat hidup
jika tidak bekerja.
Sedangkan kelas borjuis meskipun pabriknya
tidak berjalan, ia masih dapat bertahan dari modal yang dikumpulkannya selama
pabriknya bekerja yakni dengan menjual pabriknya.
Dengan demikian kelas borjuis
adalah kelasyang kuat, sedangkan kelas proletar adalah kelas yang lemah.Kedua
kelas ini berada dalam suatu struktur sosial hirarkis, kaum borjuis melakukan
eksploitasi terhadap kaum proletar dalam proses produksi. Marx juga menjelaskan
bahwa seluruh keteraturan dalam masyarakat proletar disebabkan adanya pemaksaan
oleh para penguasa(borjuis).
Konflik
disebabkan karena ada kelas-kelas
dalam masyarkat dimana terjadi ketidaksetaraan sosial yang tinggi antarakaum
borjuis & proletar. Fungsi
konflik itu sendiri untuk mencapai keadilan dan kemakmuran di dalam masyarakat
diperlukan revolusi kelas. Revolusi ini bisa dilakukan dengan cara kekerasan
agar terjadi perubahan drastis ke arah yanglebih baik. Borjuis sebagai pemilik
modal memiliki kontrol penuh untuk mengendalikan roda ekonomidan melakukan
eksploitasi terhadap pekerja. Dari segi
tenanga kerja Perusahaan dikendalikan sepenuhnya oleh kelas borjuis. Kaum
pekerja akan tetap tereksploitasi bila tidak memiliki kesadaran untuk melakukan
perjuangan kelas. Marx tidak membedakan skill setiap pekerja.
Karl
Marx lebih menekankan pada dampak negatif
dari konflik yakni Menyebabkan keretakan hubungan antara anggota kelompok,
Mengakibatkan perubahan kepribadian para individu, Mengakibatkan kerusakan harta
benda dan nyawa manusia, Menimbulkan dominasi atau penaklukan oleh salah
satu.Akan tetapi, ia juga melihat adanya dampak positif dari konflik yakni timbulnya gerakan sosial yang
besar (revolusi) yang dapat dijadikan alat yang efektif oleh kelas proletar
untuk mendapatkan kesetaraan dalam pembagian sumber-sumber ekonomi.
Teori
kelas sosial dan konfliknya hanya relevan pada awal kapitalisme (awal revolusi
industri)dan tidak lagi sesuai dengan masyarakat industri kapitalis. Hal ini
dikarenakan pekerjaan masyarakat semakin heterogen dan hak-hak dan kemakmuran
masyarakat mulai mengalamipeningkatan.
Sumber :
Ritzer,
George. 2012. Teori Sosiologi : Dari
Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. Edisi ke VIII. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
0 comments:
Post a Comment